بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له واشهد أن محمد عبده ورسوله ألذي لا نبي بعده أم بعد
Menuntut ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Ilmu agama merupakan kemuliaan yang didalamnya terdapat banyak sekali keutamaan. Terlalu banyak dalil yang menunjukkan hal ini. Baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Diantaranya, Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِى الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah 9: 122)
Demikian pula sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
من يريد الله به خيرا بفقه في الدين
"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan pahamkan dia dalam agama." (HR. Muslim)
Metode terbaik dalam menuntut ilmu adalah dengan bermulazamah secara langsung kepada seorang Ustadz/Ulama yang berilmu. Inilah yang dilakukan oleh para Salafush Shalih. Mereka rela berjalan beratus-ratus kilometer hanya untuk mempelajari ilmu agama dari seorang Ulama.
Demikian pula di zaman ini, hendaknya kita berusaha mencari seorang guru untuk belajar agama secara langsung kepadanya. Namun, tentunya guru tersebut harus memiliki aqidah dan manhaj yang lurus, diatas pemahaman para Salafush Shalih. Tidak boleh kita serampangan dalam mengambil ilmu agama ini. Karena jika kita salah dalam memilih guru, pasti kita akan tersesat. Maka, wajib bagi kita untuk memilah dan memilih seorang guru yang betul-betul berada dalam pemahaman yang haq. Sebagai seorang Tabi'in, Imam Muhammad bin Sirin rahimahullah pernah berkata,
إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم
”Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian” (Diriwayatkan oleh Muslim dalam muqaddimah kitab Shahih-nya)
Namun, adakalanya mencari guru yang aqidah dan manhajnya lurus itu sulit didapatkan. Apalagi di daerah-daerah yang masih asing dengan Sunnah.
Maka, segala puji bagi Allah, saat ini kita begitu dimudahkan dengan banyaknya media telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk belajar agama. Terdapat banyak rekaman kajian-kajian dari para Masyaikh dan Asatidz bertebaran di platform seperti YouTube, Podcast, dan lainnya. Walhamdulillah, tak sedikit kajian yang disampaikan memiliki sistem yang berjenjang dan runut, membahas kitab-kitab para Ulama dari awal sampai tuntas.
Tentunya ini merupakan kenikmatan bagi penuntut ilmu di zaman ini. Meskipun, sudah saya singgung diawal. Bahwa belajar online ini hanyalah alternatif. Sebaik-baiknya metode adalah dengan belajar langsung kepada seorang guru. Akan tetapi, tak dapat disangkal lagi, bahwa kemudahan ini harus kita manfaatkan. Apalagi jika ditempat kita masih jarang tersentuh Kajian Sunnah. Terlebih lagi disaat pandemi Covid seperti sekarang. Mau tidak mau, kajian agama harus online terlebih dahulu, qodarullah. Dan ini wajib kita manfaatkan.
Sayangnya, kita dapati sebagian penuntut ilmu justru kurang maksimal dalam belajar secara online. Banyak yang malas-malasan, dikit-dikit bosan, mudah tergoda untuk menonton hal yang gak bermanfaat. Dan diantara penyakit klasik para penuntut ilmu adalah semangat diawal, melempem ditengah jalan, hingga tumbang diakhir. Hal ini benar terjadi, bahkan saya pernah rasakan juga. Tak dapat dibohongi.
Berangkat dari situlah saya menulis risalah singkat ini. Saya mau berbagi beberapa tips tentang cara memaksimalkan belajar online. Tips ini saya persembahkan utamanya buat diri saya pribadi. Dan umumnya bagi teman-teman pembaca blog ini. Berdasar pada pengalaman pribadi, hasil pengamatan, dan kumpulan nasihat para Asatidz kita. Tips ini membahas pada hal-hal yang sifatnya teknis. Adapun yang sifatnya non teknis, seperti ikhlas, memohon kemudahan, dll. tentunya itu merupakan hal yang terpenting. Dan para pembaca sudah mengetahuinya. Jadi, saya tidak perlu membahasnya lagi disini. Tanpa berlama-lama lagi, berikut saya uraikan satu persatu.
1. Belajar Sistematis, Bahas Kitab, Bukan Hanya Tematik
Poin pertama yang ingin saya tekankan adalah kita harus belajar dengan mengkaji kitab. Pembahasan yang sistematis, dimulai dari awal sampai akhir. Alhamdulillah saat ini banyak sekali Channel YouTube yang membahas kitab-kitab para ulama secara runut. Dari seri 1 sampai selesai. Ikutilah kajian seperti itu. Buat target, bahwa kita harus bisa mengkhatamkan kitab tersebut.
Sebagai contoh, di Rumaysho TV, ada kajian bahasa Arab. Membahas buku Al-Muyassar Fii 'Ilmin Nahwi dari awal sampai tuntas. Semuanya berisi 70 video yang dipisah dalam satu Playlist tersendiri. Kalau bisa, buat jadwal, perhari kita harus ikuti dua video, misalnya. Jadi, belajar itu harus dengan kitab. Adapun kajian tematik, maka itu bukan prioritas. Hanya selingan saja untuk menambah semangat.
2. Memilih Buku/Kitab Yang Sesuai Dengan Level Kita
Ini sangat penting. Kita harus mengetahui buku apa yang akan dipelajari? Apakah sesuai dengan level kita? Jangan takalluf. Kita masih pemula, mau belajar fiqih, jangan sampai langsung kaji kitab Bidayatul Mujtahid. Bisa puyeng kita. Kita mau belajar aqidah pemula, jangan langsung bahas kitab-kitab yang advance. Semuanya harus dimulai dari dasar.
Inilah diantara sebab penuntut ilmu mengalami down di tengah jalan, ya karena salah dalam urutan belajar. Baiknya, konsultasikan ke para ustadz tentang hal ini. Atau sebagai referensi, pembaca bisa merujuk ke tulisan guru kita, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal tentang hal ini. Berikut ini linknya: https://rumaysho.com/12411-buku-referensi-belajar-islam-dari-dasar.html
3. Membeli Buku Fisik, Jangan Cuma Modal PDF
Diantara kesalahan yang kerap terjadi dikalangan kita adalah terlalu 'manja' dalam menuntut ilmu. Tidak mau keluar modal buat beli buku fisik. Tapi maunya dikasih PDF.
Kalau kita punya buku aslinya, semua itu akan jauh lebih mudah. Kita pasti akan lebih semangat dalam belajar. Beda dengan PDF, yang sewaktu-waktu bisa hilang karena virus, error, dll. Kalau buku kan jarang ada masalah seperti itu. Maka, ini harus kita perbaiki bersama.
4. Buku Itu Harus Dicoret, Jangan Takut Lecek
Ini berkaitan erat dengan poin sebelumnya. Diantara manfaat memiliki buku fisik adalah kita bisa mencatat faidah langsung di buku tersebut. Kita harus berani coret-coret di buku. Jangan merasa 'sayang' kalau buku kita penuh dengan goresan pulpen. Justru itu ciri khas penuntut ilmu.
قيدوا العلم بالكتابة
"Ikatlah ilmu dengan tulisan." (Silsilah Ash-Shahihah 2026)
Demikian pula kalau buku kita kusut (baca: riksek), terlipat, lecek, lusuh, gak usah khawatir. Jika sering dipelajari, maka pasti akan seperti itu. Itu cirinya betul-betul kita pelajari. Beda lagi kalau bukunya masih bagus, mulus, bersih, wah itu patut dipertanyakan, jangan-jangan gak dibaca ya? Hehe.
(Coret gakpapa)Tapi jangan salah paham, ini bukan berarti saya menyuruh untuk merusak buku ya. Intinya kita ini harus bersungguh-sungguh dalam belajar.
5. Download Semua Video Pembahasan Kitab
Alhamdulillah, sebagian besar kajian yang membahas kitab sudah disusun dengan sangat rapi di Channelnya dalam Playlist tersendiri. Semuanya runut, dari awal pembahasan sampai akhir. Dan hampir semua Channel Kajian Sunnah mengizinkan kita untuk mengunduh video-videonya untuk dipelajari secara pribadi (tidak untuk komersil).
(Jadikan Folder Tersendiri)6. Berusaha Memiliki Kontak Ustadz Yang Mengajar
Hal ini penting. Jika sewaktu-waktu kita menemukan hal yang kurang dipahami dalam pembahasan, maka kita bisa menghubungi sang Ustadz. Biasanya, dalam pembelajaran real time, penyelenggara akan membuat khusus grup bagi para peserta. Sehingga dapat digunakan untuk konsultasi dan tanya jawab seputar pembelajaran.
(Tempat konsultasi dengan Ustadz)Jika rekaman kajian itu sudah lama, biasanya memang tidak akan ada grup khusus. Maka solusinya, berusahalah mencari kontak Ustadz pengajar. Atau Ustadz lain yang bisa kita hubungi untuk konsultasi.
7. Ketahui Silabus Pembelajaran Secara Garis Besar
Jika memungkinkan, pahami alur kajian yang akan kita ikuti terlebih dahulu. Ini cukup penting. Supaya kita gak bingung dan kaget (tercolohok) dengan pembahasannya nanti. Saya mengalami hal ini. Dulu ketika belajar Nahwu pas awal-awal, terasa sangat sulit karena gak paham konsepnya. Jika kita tulis dulu silabus atau dengan kata lain daftar isi materi yang akan kita pelajari, maka semuanya akan lebih mudah. In Syaa Allah.
(Buat silabus pembelajaran)Untuk mendapatkan silabus ini, bisa kita lihat dari judul video yang terdapat di Playlist. Atau kita baca-baca daftar isi dari kitab yang akan dipelajari.
8. Buat Jadwal Lengkap, Komitmen Dengan Waktu
Sebisa mungkin, buatlah jadwal belajar lengkap beserta waktu dan jamnya. Tulis di kertas, lalu tempelkan. Tujuannya supaya kita selalu ingat dan menepati komitmen tersebut.
(Jadwal Belajar Sebagai Komitmen)Sangat disarankan untuk belajar di waktu-waktu yang enak dan nyaman. Pilihlah waktu yang pas bagi kita. Disaat semuanya tenang dan tidak ada gangguan. Bisa memilih di pagi hari atau setelah 'Isya.
9. Muroja'ah Setiap Waktu
Manfaatkan waktu-waktu senggang untuk mengingat-ingat kembali pelajaran yang telah lalu. Metode terbaik muroja'ah untuk tiap-tiap orang tentunya berbeda. Namun, saya pribadi ketika muroja'ah, lebih menyukai menggunakan metode "Ngomong Sendiri". Seakan-akan kita sedang menjelaskan ulang materi yang baru didapatkan. Ngomong aja, gakpapa. Jangan takut dikira ‘aneh’. Menurut saya, metode ini sangat efektif dalam menambah daya ingat terhadap pelajaran.
10. Membuat Ringkasan Kitab Setelah Tuntas
Saran dari asatidz kita. Bahwa jika kita telah khatam satu kitab, maka buatlah ringkasan/rangkumannya dengan kata-kata yang kita buat sendiri. Tujuannya untuk mengukur sejauh mana pemahaman kita tentang kitab tersebut. Dan melatih kemampuan menuangkan ide kedalam tulisan. Ini sangat bermanfaat. Dan saya rasakan sendiri.
Wallahu'alam bishowab. Itulah beberapa tips tentang cara memaksimalkan belajar online dikala pandemi seperti saat ini. Tentunya sangat disayangkan jika waktu luang saat pandemi ini kita buang untuk hal-hal yang sia-sia. Boleh jadi, kita tak punya kesempatan seperti ini lagi setelah Corona hilang. Maka, ambilah hikmah di setiap musibah yang terjadi.
Saya berdoa semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah Tabaaraka wa Ta'ala mengampuni saya atas segala kekhilafan yang ada dalam tulisan ini.
Terimakasih telah berkenan meluangkan waktu untuk membaca. Semoga Allah mencatatnya sebagai kebaikan yang menjadi pemberat timbangan pada hari hisab kelak.
Bandung, 17 November 2020 Ba'da 'Isya
Akhukum Fillah, Ivan Wanda
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
وأخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar